Dialektis.co – SDN 008 Bontang Utara rutin menggelar program Sabtu Bersih dan Sabtu Sehat. Menariknya, upaya menguatkan pendidikan karakter ini dilakukan melalui kolaborasi aktif antara sekolah dan orang tua siswa.
Para wali murid dilibatkan langsung dalam proses pendampingan. Mereka langsung mengedukasi anaknya, hingga ikut dalam pengelolaan hasil kegiatan.
Kepala SDN 008 Bontang Utara, Masitah, menyatakan upaya pelibatan orang tua sengaja dilakukan. Menurutnya hal ini menjadi kunci keberhasilan pembiasaan perilaku ramah lingkungan.
“Anak perlu lihat contoh langsung. Bukan sekadar teori. Karena itu, kami mengajak orang tua untuk hadir, mendampingi,” ungkapnya saat ditemui, Kamis (6/11/2025).
Dalam pelaksanaannya. Siswa membersihkan area sekolah tanpa menggunakan plastik.
Tapi dengan alat pembersih ramah lingkungan. Kertas dan daun kering diperkenalkan, sebagai bentuk pengurangan limbah.
Sementara para wali murid berperan mendukung. Dan meneruskan kebiasaan ini di rumah.
Tak berhenti menjaga kebersihan. Siswa juga diajak belajar memilah sampah. Serta mengubahnya menjadi nilai ekonomi.
Sampah anorganik seperti botol plastik. Dikumpulkan dan dijual kembali. Hasilnya dicatat sebagai tabungan partisipatif siswa. Yang dikelola bersama dengan transparan.
“Mengajarkan, kebersihan itu bukan hanya kewajiban. Tapi bisa membawa manfaat,” tambahnya.
Dengan dukungan keluarga. Diharapkan program ini tak berhenti di sekolah. Jika banyak orang tua ikut menerapkan pola pengelolaan sampah serupa di rumah. Prilaku ramah lingkungan akan terus tumbuh.
Masitah menilai, prestasi yang diperoleh dalam lomba kebersihan dan pengelolaan sampah di tingkat kota menjadi salah satu bukti efektivitas pendekatan ini.
Kata dia, pada 2023 lalu SDN 008 Bontang Utara meraih juara dua lomba pengumpulan sampah tingkat kota. Serta juara satu lomba kebersihan di Mangrove Tanjung Berbas Pantai.
Prestasi itu dinilai cukup membanggakan. Sebab merek turut mengungguli peserta dari perusahaan dan instansi besar.
Dalam program ini, siswa juga belajar membuat olahan makanan berbahan lokal. Puncaknya, dalam kegiatan Gelar Karya. Orang tua turut berpartisipasi mendukung pemasaran dan pembukuan hasil penjualan.
Labih jauh, Masitah menegaskan bahwa keberhasilan pembentukan karakter siswa sangat bergantung pada sinergi sekolah, keluarga, dan lingkungan.
“Jika sekolah mendidik. Tapi rumah tidak mendukung, hasilnya tidak maksimal. Dengan kebersamaan. Pembiasaan akan menjadi lebih kuat dan berkelanjutan,” tutupnya. (Adv/Mira).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg kemudian join.








Discussion about this post