Dialektis.co – Optimalkan pemberdayaan melalui pemanfaatan komoditas lokal, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sasar pengembangan potensi budidaya jamur tiram, bagi masyarakat Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Program bertajuk “Cerdas dalam Wirausaha Unggul untuk Masyarakat Sejahtera (CENDAWAN JUARA)” ini, digagas untuk menangkap potensi jamur tiram sebagai komoditas pangan bernilai gizi tinggi yang menjanjikan.
Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim Lendl Wibisana, mengungkapkan CENDAWA JUARA merupakan tindak lanjut dukungan Pupuk Kaltim terhadap keberadaan kelompok budidaya jamur tiram, yang sebelumnya terbentuk di Kelurahan Guntung.
Namun kelompok belum dapat mengoptimalkan potensi tersebut, disebabkan sejumlah kendala yang dihadapi seperti keterbatasan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan budidaya, hingga strategi pemasaran hasil panen.
“Makanya Pupuk Kaltim hadir memberikan solusi praktis melalui pendampingan langsung, agar potensi budidaya jamur tiram ini bisa berjalan optimal hingga berkembang sesuai harapan,” ucap Lendl, Senin (15/9/2025).
Tahap awal, Pupuk Kaltim telah menyalurkan bantuan berupa pembangunan Rumah Produksi Baglog Jamur, sebagai pusat produksi sekaligus sarana pembelajaran, agar para pembudidaya dapat mengakses baglog berkualitas dengan lebih mudah.
Selain itu, Pupuk Kaltim juga mendorong lahirnya local hero, guna memperkuat semangat kemandirian dan keberlanjutan usaha budidaya jamur tiram di masyarakat.
“Dan melalui CENDAWAN JUARA, kami ingin menjadikan jamur tiram bukan hanya bahan pangan, tapi juga pintu masuk lahirnya peluang usaha baru berbasis komunitas di Kelurahan Guntung,” terang Lendl.
Menurut Lendl, pelatihan ini tidak hanya membekali peserta tentang teknik budidaya jamur tiram yang baik, efisien dan berkelanjutan, tetapi juga keterampilan mengolah hasil panen menjadi produk bernilai tambah.
Dengan demikian, jamur tiram tidak hanya dipasarkan dalam bentuk mentah, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi ragam olahan kreatif makanan ringan maupun siap saji yang memiliki potensi pasar lebih luas.
Dari hal tersebut, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan jamur tiram akan menghadirkan manfaat ganda, yakni terbukanya peluang usaha baru dalam mendorong pendapatan masyarakat, sekaligus solusi dalam mendukung program pemerintah terkait penyediaan pangan bergizi dan terjangkau.
“CENDAWAN JUARA juga kami integrasikan dengan program Pencegahan dan Pengendalian Stunting (PEDALGAS), mengingat jamur tiram dapat menjadi sumber protein alternatif yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat,” lanjut Lendl.
Pelatihan ini juga menyentuh sisi kewirausahaan, agar pelaku budidaya mampu memahami pentingnya strategi pemasaran, manajemen usaha, hingga pengemasan produk agar lebih menarik minat konsumen.
Hal ini menjadi poin penting, karena salah satu tantangan utama pelaku usaha mikro adalah cara menjual produk dengan nilai tambah dan daya saing tinggi.
Dari pendampingan Pupuk Kaltim, diharap akan lahir kelompok usaha baru yang mampu mengembangkan potensi jamur tiram dengan lebih profesional, agar peluang ini terus berkembang menjadi salah satu sektor usaha mandiri dan berkelanjutan.
Sasaran inilah yang terus didorong, sejalan dengan semangat ekonomi sirkular yang berorientasi pada keberlanjutan, mengingat jamur tiram dipandang sebagai komoditas yang juga ramah lingkungan.
“Melalui program CENDAWAN JUARA, masyarakat tidak hanya lebih mandiri secara ekonomi, tetapi juga mampu melahirkan generasi wirausaha baru yang kreatif dan berdaya saing tinggi,” tambah Lendl.
Lurah Guntung Denny Febrian, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pupuk Kaltim melalui pendampingan langsung pengembangan potensi jamur tiram yang dikelola masyarakatnya.
Hal ini melihat keterbatasan kapasitas kelompok budidaya, membuat sektor ini seakan tidak produktif karena dihadapkan pada berbagai faktor seperti kualitas baglog yang tidak terstandarisasi dan sebagainya.
“Kami sangat menyambut positif program CENDAWAN JUARA ini, agar potensi jamur tiram yang dibudidaya masyarakat Guntung dapat berjalan optimal sesuai harapan,” kata Denny.
Mewakili Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, Abdul Mustafa, pun mengajak seluruh pelaku budidaya untuk memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal, sehingga jamur tiram dapat menjadi salah satu komoditas unggulan di Kelurahan Guntung.
Serta memberikan peluang yang jauh lebih besar, seiring pengembangan program dengan menyasar kelompok baru yang nantinya akan turut diberdayakan.
“Langkah ini sejalan dengan upaya Pemkot Bontang dalam mendorong kemandirian masyarakat. Makanya kami optimistis potensi jamur tiram ini bisa kita gali lebih jauh dengan pendampingan intensif Pupuk Kaltim,” tutur Abdul Mustafa. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post