DIALEKTIS.CO – Puluhan Pensiunan Pupuk Kaltim pemegang polis Asuransi Jiwasraya, menggelar aksi orasi menolak tawaran skema restrukturisasi Asuransi Jiwasraya, di area perumahan KPR-BTN Pupuk Kaltim, Bontang, Sabtu (30/1/2021).
Eko Sumardiyono selaku penggerak seluruh pensiunan Pupuk Kaltim, mengatakan, opsi restrukturisasi yang diberikan Jiwasraya dirasa sangat memberatkan nasabah.
Terlebih, restrukturisasi yang direncanakan pemerintah dan kemudian dijalankan oleh manajemen Asuransi Jiwasraya, telah dilakukan secara sepihak, lantaran tidak pernah dibicarakan dan terkesan memaksakan.
“Kami pensiunan, menganggap ini sebagai bentuk wanprestasi melawan hukum serta sikap yang terkesan semena-mena dari pihak Asuransi Jiwasraya,” ujarnya.
Eko menilai, dari hasil kajian mendalam yang pihaknya lakukan skema yang ditawarkan Asuransi Jiwasraya tersebut bertentangan dengan sejumlah aturan hukum.
Selain itu, mereka merasa diposisikan sebagai obyek, yang dipaksa sepihak untuk memilih beberapa opsi persetujuan restrukturisasi yang ditawarkan. Sebab itu, mereka menolak keras untuk memilih opsi yang ditawarkan.
“Jika menerima restrukturisasi tersebut, maka nominal manfaat pensiun yang diterima per bulan akan berkurang hingga 35%,” terangnya.
Kata dia, kemudian opsi skema yang awalnya seumur hidup berubah menjadi waktu tertentu. Jika menolak atau mengabaikan dalam jangka waktu satu bulan setelah disosialisasikan, pihak Asuransi Jiwasraya menggangap nasabah menolak restrukturisasi.
Selanjutnya nominal dana yang ditempatkan pada awal perjanjian dianggap utang piutang oleh pihak Asuransi Jiwasraya. Sementara dana yang ada dikembalikan dalam jangka 3 hingga 5 tahun.
Ia menilai, pilihan yang diberikan ini jelas sebagai sikap arogansi, melawan hukum, dan merugikan pensiunan yang rata-rata telah bekerja lebih dari 30 tahun. Dimana selama ini para pensiunan hanya mengandalkan manfaat pensiun bulanan untuk kehidupannya di hari tua.
“Hal ini yang kita lawan. Kami berharap bapak Presiden mendengar jeritan pensiunan ini. Betapa kami menjerit, jika uang pensiun kami yang ditabung untuk hari tua, tidak kami terima. Bayangkan uang tabungan yang kami tabung bertahun-tahun di pangkas hingga 40%,” paparnya.
Sementara itu Sektiono Ketua Persatuan Pensiunan Pupuk Kaltim (P3KT) Wilayah 1 Kalimantan mendukung penuh perlawanan ini.
“Kami punya tujuan yang sama membawa gerbong perjuangan untuk melawan restrukturisasi Asuransi Jiwasraya. Dan intinya kami jelas tidak ingin tabungan pensiunan dipotong atau dikurangi sedikitpun,” tegasnya.
Sebagai organisasi yang legal, P3KT kini merangkul seluruh pensiunan, baik itu Corporate dan Ritel. Dirinci Sektiono, adapun jumlah keseluruhan Corporate dan Ritel jika digabung, kini berjumlah 690 orang.
Dengan orasi perlawanan ini, diharapkan dapat menjadi triger kepada seluruh pemegang polis Asuransi Jiwasraya di Indonesia, baik swasta maupun nasional yang diperkirakan berkisar 4 juta pemegang polis.
Dampak dari perlawanan ini dianggap bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat. Mengingat Asuransi Jiwasraya sepenuhnya milik Pemerintah.
Kebijakan manajemen Asuransi Jiwasraya yang dianggap merugikan pensiunan ini dirasa perlu disikapi Pemerintah Pusat, termasuk Wakil Rayat di Senayan terkhusus kepada Komisi VI DPR RI.
Hingga berita ini dipublis, awak media masih berupaya mengkonfirmasi ke pihak Asuransi Jiwasraya. (Aris/Yud).
Discussion about this post