DIALEKTIS.CO, Samarinda – Atlet pencak silat Kalimantan Timur (Kaltim) sedang menjalani pelatihan intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi ajang Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra-POPNAS).
Pelatihan ini di bawah bimbingan Agus Julian, Pelatih Pencak Silat Cabang Seni, yang mengungkapkan bahwa setiap sesi latihan bertujuan untuk meningkatkan fisik dan teknik atlet dengan target utama mempertahankan prestasi gemilang yang telah dicapai sebelumnya.
“Sejak awal seleksi, kami sudah bisa melihat kekuatan dan kelemahan masing-masing atlet. Setiap hari kami melatih mereka secara intensif, baik fisik maupun teknik. Alhamdulillah, ada perkembangan yang cukup signifikan,” ujar Agus, Sabtu (9/11/2024).
Pelatihan ini bertujuan untuk mempertahankan prestasi yang diraih tahun lalu, di mana banyak atlet dari Kaltim berhasil lolos ke POPNAS.
Dengan adanya program latihan yang terstruktur, ia berharap prestasi tersebut bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Saat ini, ada 29 atlet yang berpartisipasi dalam training camp (TC), dengan 12 di antaranya terlibat dalam kategori seni.
Dalam kategori seni pencak silat, ada tiga jenis nomor yang dipertandingkan: tunggal, ganda, dan regu.
“Untuk tunggal, ada dua atlet putra dan putri. Di kategori ganda, ada empat atlet yang terbagi dalam dua pasangan, dan untuk regu, kami melibatkan tiga atlet putra dan putri,” kata Agus.
Salah satu tantangan besar dalam persiapan ini adalah menyamakan persepsi para atlet dalam memahami gerakan yang akan dinilai di tingkat nasional.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa selain teknik, pelatihan juga difokuskan pada keserasian gerakan, kekuatan, dan ketepatan fisik.
“Kami harus menyamakan persepsi mereka terutama dalam gerakan yang dinilai di tingkat nasional. Hal ini sangat penting agar kami bisa tampil maksimal,” tambahnya.
Pada cabang seni pencak silat, gerakan dibagi dalam dua kategori: gerakan baku dan kreasi.
Untuk nomor tunggal dan regu, gerakan baku sudah diatur secara internasional, dan yang dinilai adalah ketepatan serta keserasian gerakan.
Sementara itu, pada nomor ganda, pelatih diberikan kebebasan untuk menciptakan gerakan kreasi.
Berbeda dengan cabang seni lainnya, pencak silat seni tidak menggunakan musik.
Agus menjelaskan bahwa fokus pelatihan lebih pada pengaturan energi, ekspresi, dan waktu jeda gerakan.
“Kami tidak menggunakan musik dalam latihan, tetapi kami fokus pada cara atlet mengeluarkan tenaga maksimal, kapan harus berhenti, dan bagaimana mengatur ekspresi dan jeda dalam setiap gerakan,” jelasnya.
Dengan persiapan yang matang, tim pencak silat Kaltim bertekad untuk memberikan yang terbaik di Pra-POPNAS, sekaligus mengukir prestasi lebih gemilang lagi. (Adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post