DIALEKTIS.CO – Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faizal FBR meminta kepastian pengerjaan ratusan rumah program bedah rumah di Kampung Selambai, Loktuan dapat selesai tepat waktu. Dia khawatir, sebab menilai progres proyek ini lamban.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin jalannya rapat kerja Komisi III bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim), dan konsultan pengawas proram Kotaku, pada Senin (1/11/2021).
“Sangat lamban. Ini sudah November baru sekitar 10 rumah yang kelihatan pengerjaannya,” ujarnya.
Salah satu yang menjadi sorotan ialah sistem swakelola. Anggaran bedah rumah telah masuk ke rekening masyarakat, namun penerima tidak dapat belanja bahan material sendiri.
“Keinginan masyarakat seandainya bisa beli material sendiri, untuk mempercepat prosesnya, kenyataannya kan tidak di lapangan,” kata Faisal.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perkim Bontang Zulkifli menjelaskan mekanisme pembelian material memang diupayakan meminimalisir potensi penyelewengan. Sehingga dilakukan penunjukan toko lokasi pembelian material.
“Penunjukan toko bangunan itu sudah sesuai petunjuk tekhnis (juknis) dari Kementrian PUPR,” jelasnya.
Rincinya, secara tekhnis mengacu pada juknis fisik kementrian PUPR Nomor 5 tahun 2021.
Yakni, masyarakat penerima bantuan membentuk kelompok terdiri dari 20-30 unit rumah, ada Ketua Sekretaris dan Bendahara. Mereka yang menentukan toko penyuplai material.
Senada, Ahmad Chader, konsultan pendamping Pogram Kotaku Ahmad Chader menilai potensi terbesar penyelewengan anggaran bisa terjadi saat penerima manfaat mengelola anggarannya sendiri.
“Pengalaman yang terjadi dananya dibelanjakan untuk kebutuhan yang bukan peruntukannya. Itu kekhawatirannya,” pungkasnya. (Yud/DT).
Discussion about this post