DIALEKTIS.CO, Samarinda – Di balik jeruji besi ternyata banyak buah karya yang luar biasa. Menjalani masa pidana hukuman tak menghalangi warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk berkreasi.
Hal tersebut terkuak usai giat “one day one prison product” yang digelar di teras depan rumah tahanan (Rutan) Samarinda, Jumat (22/04/2022).
Dengan tagline ‘aku beli produk napi’ kegiatan dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke 58 ini mendorong laku produktivitas warga binaan mereka.
Kurang lebih ratusan buah karya WBP dipajang dalam kegiatan pameran tersebut. Hasil kreasi mereka itu pun banyak diminati pengunjung luar tembok. Mulai dari baju manik, kopiah manik, kalung manik, gelas keramik sablon, kacamata kayu, hiasan meja dari kayu, dan banyak lagi lainnya.
Seperti Mas Joko, warga sekitar Rutan yang berkunjung di area pameran. Ia terlihat membeli kacamata kayu, dan kalung manik buatan WBP Rutan Samarinda dan Lapas Narkotika Bayur.
“Mulai dari motif, serta bahannya bagus kok saya suka. Tahun lalu sempat saya liat tapi tidak mampir, nah tahun ini begitu saya liat saya mampir, kebetulan ada barang yang saya suka,” ucap Joko.
Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan yang biasa di adakan di masing-masing UPT Pemasyarakatan, kali ini dilaksanakan bersamaan di satu titik bersama 3 UPT PAS di Samarinda. Mulai dari Rutan Samarinda, Lapas Narkotika dan Lapas Samarinda.
Sebut saja Lina, salah satu WBP perempuan di Rutan Samarinda, dirinya sudah kurang lebih menjalani masa pidana 5 tahun.
Lepas menjalani tahun pertama pidananya dulu, ia mulai aktif terlibat kerajinan yang di bina oleh Rutan Samarinda. Sedikit bekal menganyam manik di kampung halaman, Lina meneruskan kemampuannya untuk berkreasi.
Mulai dari membuat kalung manik, hingga pakaian manik ala motif dayak pun jadi kerajinan yang ditekuni olehnya selama di Rutan.
Lina menyebutkan pembinaan kerajinan ini sangat berguna baginya dan rekan. Karena selama di dalam jadi tak berdiam diri namun tetap produktif.
“Pembinaan ini buat saya luar biasa, selain kemampuan saya terus bertambah soal ayaman manik. Saya juga punya kegiatan pasti selama masa menjalani hukuman, ” ujarnya.
Kegiatan ini juga di hadiri Kepala Kanwil Kaltim dan Kepala Divpas Kaltim.
Selaku tuan rumah, Kepala Rutan Samarinda Alanta Imanuel Ketaren mengungkapkan kegiatan membeli dan memasarkan kerajinan ini dilakukan sebagi bentuk dukungan serta apresiasi atas produktifitas dan kreatifitas Warga Binaan.
“Kegiatan ini dilakukan juga untuk menyambut Semarak HBP ke 58 Tahun 2022,” terangnya.
Di tempat yang sama, Sofyan Kepala Kanwil Kaltim menyampaikan sangat senang dan mengapresiasi bagi WBP yang produktif.
“Siapa sangka di dalam tembok yang dingin bisa membuat produk yang tidak kalah dengan masyarakat di luar, hal ini sangat luar biasa, di dalam tembok tidak ada yg diam semuanya kreatif,” kata Sofyan.
Sementara, Kepala Divisi Pemasyarakatan Jumadi berharap hal ini jadi bekal buat Warga Binaan membangun hidup yang baru.
“Selesai menjalani kehidupan di dalam bisa membuat manusia baru dalam arti kreatifitasnya dan manfaatnya bagi masyarakat luas,” sebut Jumadi (Red/Yud)
Discussion about this post