DIALEKTIS.CO – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Suntana menyebutkan, ada 11 orang yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Rabu (7/12).
Dari 11 orang itu, sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.
”Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan,” kata Suntana seperti dilansir dari Antara di sekitar Mapolsek Astanaanyar.
Kapolda menjelaskan, peristiwa bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.
Saat itu, lanjut dia, pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang melaksanakan apel. Kemudian pelaku sempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi.
”Dan dia mendekat, pelaku tetap berkehendak mendekati anggota, lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan,” terang Suntana.
Kapolda pun memohon waktu untuk bisa mengungkap kejadian bom bunuh diri tersebut. Sebab saat ini, polisi masih fokus memastikan lokasi maupun lingkungan sekitar Mapolsek Astanaanyar steril.
”Sesudah ini mohon waktu, polisi akan melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) berupa pemeriksaan lokasi, pemeriksaan termasuk sidik jari, untuk memastikan identitas dari pelaku bom bunuh diri,” ujar Suntana.
Polisi masih menyelidiki dan mengamankan area lokasi ledakan tersebut. Petugas polisi meminta warga menjauhi lokasi di sekitar ledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung. Imbauan tersebut disampaikan petugas polisi yang berjaga di perempatan Jalan Astanaanyar Kota Bandung.
”Bagi warga atau masyarakat yang tidak berkepentingan, harap mundur, silakan mundur, mundur,” kata seorang polisi memberikan instruksi dengan pengeras suara.
Sementara itu, Kepala Unit Turjawali Polrestabes Bandung Iptu Roni Sukmana minta para pengendara roda dua dan empat untuk tidak berhenti di lokasi kejadian.
”Untuk imbauan kepada masyarakat, kami mengimbau agar tidak berhenti untuk mengambil dokumentasi, baik dari roda dua maupun roda empat,” kata Roni. (jpc)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post