DIALEKTIS.CO – Pasangan calon Pilkada Bontang 2024 nomor urut 3 Najirah-Aswar menegaskan komitmennya untuk menjalankan pemerintahan secara bersih. Bagi mereka bebas dari korupsi adalah sebuah keharusan.
Menariknya, dalam pemaparannya Aswar menilai pemerintahan bersih harus dimulai sejak proses kontestasi Pilkada. Ia turut menyindir kemungkinan adanya “cawe-cawe” dari pihak luar jika kampanye didanai oleh pihak luar.
“Itu pentingnya dana kampanye sendiri. Kalau dana sumbangan dari luar, nantinya potensi ikut campur cawe-cawe,” ujarnya.
Lebih lanjut, sebagai pencegahan. Aswar menyatakan nantinya pengawasan yang dilakuan oleh inspektorat terhadap kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) akan turut ditingkatkan.
Senanda. Sebelumnya, Najirah menjanjikan tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi.
“Kami berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi, gratifikasi, dan penyalahgunaan kewenangan,” tegas Najirah.
Kata dia, keberhasilan pemerintahan yang transparan bergantung pada keterbukaan informasi kepada publik. Untuk itu, ia berjanji meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi pemerintahan, termasuk kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Bontang, melalui digitalisasi.
Najirah menjajikan setiap tahap perencanaan hingga pelaporan keuangan akan dibuka ke publik dan dievaluasi secara rutin. Sistem reward dan punishment akan diterapkan untuk memastikan setiap OPD bekerja maksimal.
Pasangan ini ingin mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan kinerja pemerintahan dengan menyediakan layanan aduan yang terbuka dan responsif.
Najira-Aswar juga menjajikan akan membangun kolaborasi erat dengan aparat penegak hukum, seperti kejaksaan dan kepolisian, guna mencegah dan menindak praktik korupsi. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post