DIALEKTIS.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, resmi meluncurkan program Bontang Clean. Lewat program ini, warga Bontang diajak untuk gencarkan gerakan pilah sampah dari sumbernya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, DLH Bontang Syakhruddin menyampaikan program Bontang Clean ini merupakan wujud upaya membangun kebiasaan memilah sampah di rumah sebelum dibuang.
Dengan massifnya gerakan pilah sampah dari rumah diharapkan akan membantu mengurangi tumpukan sampah. Sekaligus mengubah sampah menjadi benda bermanfaat, bahkan bernilai ekonomis.
“Awal kita mulai di wilayah Bontang Baru, Api-api, dan Bontang Kuala. Tiga Kelurahan ini, kita dorong untuk jadi contoh penerapan gerakan pilah sampah dari rumah,” ujarnya kepada dialektis.co, Jumat (1/11/2024).
Syakhruddin menegaskan, Bontang Clean bukan lagi sebatas sosialisasi namun lebih dari itu berupa gerakan pendampingan. Jajarannya akan mendorong kesadaran pemilahan sampah organik dan anorganik.
Baca juga: Dikunjungi Tim Penilai, Bontang Optimis Kembali Raih Adipura Kencana 2024
Diketahui, sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati. Sampah ini dapat didegradasi oleh mikroba atau memiliki sifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat terurai melalui proses alami.
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan nonhayati, baik itu produk sintetis, maupun hasil dari proses teknologi pengolahan bahan tambang. Bentuk sampah ini bisa berupa logam, plastik, kertas, kaca, keramik, dan detergen.
Lewat program Bontang Clean, DLH akan menempatkan sejumlah wadah berupa drum box di dekat rumah-rumah warga. Kini, sejumlah drum box pun sudah mulai ditempatkan di area-area umum.
Warga diminta membuang sampah organik-nya kedalam drum box yang nantinya akan mengahsilkan kompos padat dan cair.
“Wadah yang kita tempatkan sebagai contoh. Hasil kompos padat dan cair yang dihasilkan boleh dimanfaatkan warga. Mudah-mudahan, terciptanya budaya teratur mengolah sampah. Diharapkan sampah yang keluar, sisa yang anorganik saja,” tuturnya.
Baca juga: DLH Bontang Berjibaku Kurangi Kiriman Sampah ke TPA, Waktu Buang jadi Kunci
Dengan adanya pemilahan sampah dari rumah, sampah anorganik akan dengan mudah diolah. Hingga menekan volume sampah yang menuju ke TPA.
Terkait ketersedian drum box, Syakhruddin menyatakan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin sembari membangun komunikasi dengan sejumlah perusahan untuk kedepannya dapat turut membantu menyediakan untuk warga.
“Sepertinya ini yang pertama di Indonesia, program yang massif mendorong pilah sampah dari rumah. Semoga berhasil, agenda pendampingan langsung juga telah disusun utamanya di kawasan tiga kelurahan percontohan,” pungkasnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post