SAMARINDA – Ratusan ponsel, barang elektronik hingga senjata tajam (sajam) milik para penghuni Rutan Kelas II A Samarinda dimusnahkan.
Usai apel pagi, Rabu (25/11/2020) Kepala Rutan (Karutan), Alanta Imanuel Ketaren bersama beberapa PJU (Pejabat Utama) di lingkup Rutan memimpin pemusnahan. Barang bukti hasil razia blok tahanan tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar.
“Banyak alat komunikasi yang kami sita. Ada 126 ponsel, 101 charger ponsel, 73 baterai ponsel, 59 headset, 7 buah kipas portable dan 52 benda tajam,” beber Alanta.
Kata dia, semua barang tersebut merupakan hasil sitaan 5 bulan belakangan atau selama ia menjabat.
Diungkapkannya sejumlah barang tersebut dapat sampai di blok tahanan, diduga merupakan barang seludupan atau titipan keluarga warga binaan yang lolos dari pemeriksaan petugas Rutan.
“Petugas kami juga manusia, terkadang ada saja yang coba menyelundupkan barang terlarang dan lolos. Tapi saat kedapatan, tentu langsung disita,” ungkapnya.
Lanjut, Altanta mengimbau masyarakat untuk tidak coba-coba selundupkan barang terlarang. Sebab bila kedapatan, pihaknya tidak akan ragu mengambil langkah tegas termasuk sanksi pembesuk tidak boleh menitipkan barang kepada warga binaan.
Dirincikannya, barang terlarang yang dimaksud, seperti alat komunikasi (Handphone), alat elektronik, kipas portable, hingga benda tajam meskipun hanya pisau, cutter dan gunting.
Meski begitu, Altanta mengklaim sejauh ini temuan yang didapat jajarannya belum terlalu fatal. Untuk itu menurutnya, kerja sama jajaran petugas dengan masyarakat termasuk keluarga (pembesuk) sangatlah diperlukan untuk menekan peredaran barang terlarang.
“Tentunya sangat besar harapan saya masyarakat bekerja sama tidak coba menyelundupkan pada barang titipan khususnya,” tuturnya.
Lebih jauh, Kepala Rutan itu menegaskan, jajaranya untuk tidak coba-coba terlibat atau membantu menyeludupkan barang terlarang.
“Dan juga kami petugas, saya selaku Kepala Rutan selalu mengingatkan kepada rekan-rekan, seluruh civitas Rutan jangan ada yang jadi pengkhianat diantara kita,”
“Jangan ada yang membawa alat komunikasi dari luar,” tegas Alanta. (Red/Yud).
Discussion about this post