DIALEKTIS.CO – Erau Pelas Benua Guntung 2022 resmi digelar 15 hingga 19 November 2022 mendatang. Setiap pengunjung yang hadir, akan dimanjakan dengan sajian perhelatan adat budaya Kutai.
Sebagai event budaya tahunan yang dipusatkan di Kampong Adat Guntung ini selalu menarik perhatian pengunjung, utamanya warga Kota Bontang dan sekitarnya.
Tak hanya acara adat seperti Beluluh Sultan, Tepong Tawar dan Naik Ayun yang akan digelar sepanjang erau pelas benua. Sejumlah lomba olahraga tradisional seperti belogo, garing, sumpit dan panahan turut dilombakan.
Ketua Lembaga Adat Kutai Guntung, Darmawi berharap event bertemakan “Ndik Ku Pucahkan Budaya Etam Tenggelam Sampai Wayah Ini” menjadi ajang pelestarian budaya agar generasi penerus masih terus merasakan.
“Dilestarikan sekaligus sebagai salah satu objek wisata budaya dan olahraga tradisional yang harus dijaga dengan baik. Kami berharap generasi yang akan datang bisa turut merasakan,” tutupnya.
Kata dia, even ini merupakan kolaborasi berbagai pihak, di antaranya Pemkot Bontang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta seluruh elemen masyarakat Kota Bontang baik dalam Kelurahan Guntung maupun sekitarnya.
Sebelumnya pembukaan erau pelas benua yang turut dihadiri oleh Wali Kota Bontang Basri Rase, Wakil Wali Kota Najirah, Wakil Ketua DPRD Agus Haris, serta Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke XXI Adji Muhammad Arifin berlangsung meriah.
Diawali dengan menyalakan api obor brong, tepong tawar, tari dewa-dewa, dan pendirian rondong ayu di sekitar panggung utama, sejumlah tamu utama tampak larut dalam perhelatan adat Kutai Guntung tersebut.
Atraksi tari dan seni kutai disuguhkan guna menyambut para tamu undangan. Tampak pula atraksi kesenian nusantara menghiasi sajian pembukaan.
Tak ketinggalan puluhan tenan UMKM berjejer menambah semarak acara.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang Basri Rase menyampaikan persatuan bersumber dari perbedaan. Bangsa Indonesia dan juga Kota Bontang hendaknya berbangga dapat dikatakan sebagai Indonesia mini.
‘Berbagai macam suku bangsa harus menguatkan tonggak agar tidak mudah terpecah belah,” ujar Basri.
Pada era digitalisasi ini, lanjut Basri, generasi penerus hendaknya melestarikan budaya bangsa. Pasalnya mempertahankan adat budaya sebagai kekuatan bangsa.
Generasi penerus mesti paham, bahwa dengan budaya yang berbeda bukan menjadi penghalang untuk menjadi pemecah persatuan.
Hendaknya sebagai warga Kota Bontang mesti dapat menjaga adat istiadat dan merawat nilai-nilai seni serta budaya kutai, sebagai cerminan jati diri masyarakat Kutai yang sesungguhnya.
“Seperti pada pesta adat Erau Pelas Benua, ini adalah implementasi visi Pemerintah Kota Bontang yang lebih hebat dan beradab. Juga merupakan salah satu bukti untuk melestarikan kearifan budaya lokal yang mengandung filosofi ungkapan pada yang Maha Kuasa,“ ucap Basri Rase.
Kata dia, Pemerintah Kota Bontang patut berbangga dan mendukung setiap tahun perhelatannya.
“Saya menyatakan apresiasi mendalam atas nama Pemerintah Kota Bontang kepada lembaga Adat Kutai dan masyarakat Kampung Guntung, atas terselenggaranya kegiatan Erau Pelas Benua 2022 di Kelurahan Guntung. Di mana acara ini adalah sakral bagi tradisi adat Kutai yang dilaksanakan setiap tahun di rumah adat Kutai, Kota Bontang,“ pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post