Dialektis.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang semakin serius menyiapkan program pendidikan berbasis agama, salah satunya dengan menggelar Training of Trainers (TOT) bagi guru agama di Sekolah Dasar (SD) penyelenggara baca Al-Quran.
Program bimbingan teknis ini menjadi bagian dari upaya Pemkot dalam mendukung visi Bontang sebagai Kota Tahfidz, yang akan segera dicanangkan.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Saparuddin, menyampaikan bahwa Bimtek TOT ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam mengajarkan Al-Quran kepada siswa.
Penutupan acara yang berlangsung di Hotel Sintuk, Bontang, pada Sabtu (28/9/2024) menandai dimulainya tanggung jawab para guru untuk menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah masing-masing.
“Bimtek ini memang selesai, tapi bukan berarti tugas mereka selesai juga. Para guru yang ikut dalam TOT ini akan menjadi garda terdepan untuk membina para siswa agar bisa baca tulis Al-Quran,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Program ini juga merupakan bagian dari persiapan Pemkot Bontang untuk meluncurkan Bontang sebagai Kota Tahfidz.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat nilai-nilai agama di kalangan pelajar, dimulai dari pembinaan baca tulis Al-Quran yang lebih terstruktur.
Kegiatan Bimtek TOT ini merupakan wujud dukungan terhadap program Kota Tahfidz. Ia berharap para guru dapat mengajarkan metode yang telah mereka pelajari kepada siswa, sehingga semakin banyak anak Bontang yang bisa baca tulis Al-Quran.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan agama, tetapi juga menciptakan generasi muda yang memiliki fondasi spiritual yang kuat.
Ia menegaskan, guru harus terus berkomitmen, baik dalam menggunakan metode Ummi, Iqra, maupun Qiroati, agar pengajaran Al-Quran di sekolah-sekolah bisa berjalan efektif.
Sementara Jamila Yanty, seorang guru agama di SDN 012 Bontang Selatan dan peserta Bimtek, merasa senang bisa mengikuti pelatihan ini. Kata dia, pelatihan ini memberikan wawasan baru tentang berbagai metode pengajaran Al-Quran yang sebelumnya tidak sepenuhnya ia kuasai.
“Kami mempelajari sejarah, cara pembacaan, dan praktek langsung dari metode Ummi, Iqra, dan Qiroati. Walaupun sudah jadi guru agama, tidak semua dari kami memahami ketiga metode ini secara mendalam,” ucapnya.
Jamila juga berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapat selama Bimtek di sekolahnya dan berharap metode-metode tersebut bisa membantu siswa lebih mudah dalam belajar Al-Quran.
Ia juga melihat program ini sebagai bagian dari dukungan nyata Pemkot terhadap visi Bontang sebagai Kota Tahfidz.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan Pemkot Bontang dapat semakin dekat dengan tujuannya menjadikan kota ini sebagai pusat pendidikan Al-Quran, memperkuat nilai-nilai religius dalam masyarakat sejak usia dini. (ADV).
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post