DIALEKTIS.CO – Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Bina Antariansyah menyatakan konstruksi jalan di Bontang Lestari saat ini tidak layak untuk menopang mobilitas kawasan industri.
Dibutuhkan pembenahan jalan secara menyeluruh agar kerusakan jalan tidak terus berulang.
Sebab menurutnya kerusakan yang terjadi murni akibat tidak seimbangnya kemampuan jalan menahan beban kendaraan yang melintas.
“Jalan yang ada maksimal hanya untuk kendaraan berat 8 ton. Ini sering dilalui kendaraan seberat di atas 10 ton. Wajar rusak lagi,” ujarnya saat ditemu beberapa waktu lalu.
Idealnya, sebagai kawasan industri dan pemerintahan, jalan di Bontang Lestari ditingkatkan dengan dilakukan pengecoran dari simpang RSUD hingga Nyerakat perbatasan Kutai Kartanegara.
Pengecoran jalan dipercaya dapat menjadi solusi. Terlebih, kata Bina, catatan lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang melintas per hari mencapai 960 kendaraan.
“Ya kalau mau memenuhi standar aktivitas kawasan industri harus dibeton,” tuturnya.
Namun begitu, Bina menyatakan hal itu akan menyerap anggaran yang sangat besar. Ia menaksir anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 100 miliar.
PUPRK pun kini tengah revisi perencanaan sesuai spesifikasi jalan industri. Namun, pengerjaan akan disesuaikan dengan kondisi anggaran atau secara bertahap.
“Dilihat kesanggupan anggaran. Mungkin tahun depan, itu pun mungkin pengerjaannya dicicil,” terangnya.
Selain mengandalkan APBD Kota, Pemerintah Kota juga terus mengupayakan agar dapat dibantu dari anggaran Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi Kaltim. (Yud/DT)
Discussion about this post