DIALEKTIS CO – Debat kandidat Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur 2024, edisi perdana, Rabu (23/10) berlangsung menarik. Kedua pasangan calon tampak begitu siap memaparkan arah kebijakan jika memenangkan Pilkada 27 November mendatang.
Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai paslon nomor urut 1 memfokuskan arti penting kemandirian daerah, sedangkan pasangan nomor urut 2 Rudy Mas’ud dan Seno Aji menitikberatkan transformasi multi-sektor.
“Pentingnya kemandirian daerah dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kaltim memiliki kemandirian untuk mengoptimalkan segenap potensi sumber daya alam, infrastruktur wilayah, dan ketahanan sosial-ekologi yang tangguh,” kata Cawagub Hadi Mulyadi.
Hadi memaparkan visi dan misi bersama Isran untuk Kalimantan Timur pada 2025-2029. Pasangan itu berjanji mewujudkan Kaltim berdaulat demi mencapai transformasi sosial melalui pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan sejahtera.
“Kami juga berkomitmen untuk mencapai transformasi ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujar Hadi.
Dalam segmen pertama debat, Hadi Mulyadi juga menekankan pengembangan hilirisasi komoditas unggulan dan industrialisasi sektor ekonomi penggerak demi meningkatkan nilai tambah ekonomi.
“Kami akan memperluas kerjasama perdagangan barang dan jasa antar daerah dan antar negara yang saling menguntungkan,” tambahnya.
Hadi juga menyoroti pentingnya mengoptimalkan penerimaan daerah dari berbagai sektor, termasuk pertambangan batubara dan perkebunan sawit.
Pasangan Isran-Hadi menyatakan komitmen mereka untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah dan produksi tanaman pangan serta hortikultura yang berorientasi pada kesejahteraan petani.
“Kami akan mengembangkan sistem korporasi pertama berbasis desa dan komunitas untuk meningkatkan produksi daging dan kesejahteraan peternak,” ujarnya.
Sementara, calon gubernur nomor urut 2 Rudy Mas’ud menyampaikan Kalimantan Timur banyak memiliki potensi alam dan sumber daya manusia, serta pengelolaannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat tanpa memandang suku, agama, atau bahasa.
Kalimantan Timur, menurut Rudy, telah mendapatkan anugerah besar dengan menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara.
“Kalimantan Timur harus dibandingkan dengan Jakarta, Singapura, Malaysia, Brunei, bahkan Korea dan Jepang. Namun, sebelum kita membandingkannya, kita harus mengetahui dulu kondisi Kalimantan Timur saat ini,” ujar Rudy.
Rudy mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Kalimantan Timur lebih tinggi dibandingkan dengan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, serta di atas rata-rata nasional.
“Angka pengangguran kita juga sangat tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya di Kalimantan. Padahal, APBD kita sangat luar biasa, lebih besar dibandingkan dengan seluruh Kalimantan,” jelasnya.
Rudy menekankan pendidikan sebagai modal penting untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan. Pasangan Rudy-Seno memiliki gagasan terobosan, yaitu program gratis full yang akan membuat anak-anak Kalimantan Timur menjadi pintar dan sehat.
“Anak Kalimantan Timur harus menjadi sarjana, bahkan dokter, secara gratis. APBD kita nomor lima terbesar secara nasional. Jadi Insya Allah, pasti bisa,” kata Rudy.
Rudy juga berkomitmen untuk memastikan semua masyarakat Kalimantan Timur yang sakit bisa berobat gratis. “Kami juga akan memberikan tambahan insentif bagi guru-guru honor sebesar Rp1 juta setiap bulannya,” tambahnya.
Rudy mengingatkan bahwa sumber daya alam akan habis, sehingga penting untuk mengembangkan ekonomi biru dan hijau, serta meningkatkan pembangunan secara masif.
Rudy menegaskan bahwa langkahnya bersama Seno sebagai gubernur dan wakil gubernur bukan untuk mencari atau mengambil sesuatu, tetapi untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Tema debat perdana
Debat perdana Pilgub Kalimantan Timur itu mengangkat tema penguatan pondasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua KPU Kaltim Fahmi Idris menyampaikan penyelenggaraan debat dilaksanakan sesuai regulasi yang telah ditetapkan. Untuk pemilihan kepala daerah tingkat Kalimantan Timur, terdapat tiga kali pelaksanaan debat.
Fahmi berharap debat itu membantu masyarakat untuk menentukan pilihan mereka pada tanggal 27 November 2024.
“Harapan kami, target tingkat partisipasi mencapai di atas 77,5 persen bisa tercapai. Pemilu serentak kemarin, Alhamdulillah, Kaltim bisa mencapai target nasional hampir 80 persen. Harapan kami, Pilkada harus sukses sebagaimana Pemilu serentak,” ujarnya.
Debat itu, lanjut Fahmi, juga diharapkan memberikan informasi yang jelas dan komprehensif kepada masyarakat tentang visi dan misi pasangan calon. (*/Antara).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post