DIALEKTIS.CO – Kerusakan jalan di Bontang Lestari semakin memperihatinkan, Pemerintah Kota (Pemkot) dan Perusahaan yang beroprasi di wilayah tersebut diminta memiliki upaya lebih untuk melakukan percepatan perbaikan.
Anggota DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang menyampaikan kerusakan yang terjadi harus cepat ditangani. Terlebih, sudah dipastikan tidak ada APBD-P Provinsi 2021.
“Provinsi tidak ada anggaran perubahan, jadi tidak bisa berharap bantuan keuangan (Bankeu),” ujar BW –sapaan akrabnya, Minggu (31/10/2021).
Terangnya, dengan demikian solusi perbaikan sepenuhnya harus diupayakan di tingkat kota.
Langkah Dewan yang sebelumnya telah memediasi sejumlah perusahaan untuk berkontribusi nyata pada perbaikan jalan harus kembali diseriusi.
Menurutnya perusahaan bisa saja menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk perbaikan jalan. Teknisnya, tinggal mekanisme pelaporan.
Namun begitu, politisi NasDem itu meminta dinas terkait harus bersikap aktif mengejar itikad baik perusahaan, untuk memperbaiki jalan meski hanya secara parsial. Jangan bersikap pasif.
Kata BW, semakin lama diperbaiki, kerusakan akan semakin meluas. Itu artinya, biaya perbaikan juga akan terus membengkak.
“Opsi lain, dana taktis Pemeritah juga bisa digunakan untuk perbaikan jalan,” tegasnya.
Lebih jauh, BW menyebut Pemerintah harus bergerak cepat. Jangan menunggu ada korban jiwa baru bertindak.
Di sisi lain, mobilitas masyarakat di jalan Bontang Lestari cukup tinggi sebab menjadi akses utama yang menghubungkan Bontang dengan sejumlah daerah peyangga seperti Santan, Muara Badak dan sekitarnya.
Sebutnya, warga bisa menuntut hak kepada pemerintah untuk mendapat akses jalan yang layak.
“Takutnya masyarat menggungat ada pembiaran, dengan disertai bukti bahwa mereka telah membayar retrebusi pajak,” sebutnya.
Keseriusan pemerintah dan perusahaan yang berkontribusi besar atas kerusakan jalan untuk melakukan perbaikan sangat ditunggu-tunggu publik.
Amatan media ini kerusakan jalan di Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Muhammad Roem semakin memperihatinkan. Puluhan lubang berdiameter 5-10 meter menganga di tengah jalan.
Sejumlah kecelakaan tunggal akibat kerusakan jalan pun dilaporkan terus meningkat di jalan yang menjadi satu-satunya akses menuju perkantoran pemerintah dan kawasan industri tersebut. (Yud/DT).
Discussion about this post