DIALEKTIS.CO – Arab Saudi mempersiapkan strategi untuk tahap berikutnya di industri militer. Langkah ini menjawab menghadapi tantangan keamanan di kawasan.
Selain sebagai implementasi rencana komprehensif untuk mengembangkan sektor industri dalam Visi 2030, yang dipimpin oleh Putra Mahkota, Muhammed bin Salman.
Pada hari Sabtu (20/2), Gubernur Otoritas Umum untuk Industri Militer di Arab Saudi, Ahmed bin Abdulaziz Al-Ohali, mengungkapkan bahwa Kerajaan akan menginvestasikan lebih dari $ 20 miliar dalam industri militernya selama dekade berikutnya.
Ini merupakan proyek ambisius dalam meningkatkan anggaran belanja militer domestik.
“Pemerintah telah menyusun rencana untuk menginvestasikan lebih dari 10 miliar dolar dalam industri militer di Kerajaan Arab Saudi selama dekade berikutnya, dan jumlah yang sama pada penelitian dan pengembangan,” kata Al-Ohali pada International Defence Conference di Abu Dhabi.
Dia menambahkan bahwa Riyadh juga berencana meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan militer dari 0,2 persen menjadi sekitar 4 persen untuk belanja persenjataan pada tahun 2030.
Riyadh berupaya mengembangkan dan memproduksi lebih banyak senjata dan sistem militer secara lokal, menghabiskan 50 persen dari anggaran militernya pada tahun 2030.
Pada tahun 2016, Kerajaan meluncurkan rencana transformasi ekonomi yang disebut “Visi 2030”, yang bertujuan mendiversifikasi sumber devisa negara. Rencana tersebut termasuk proyek industri militer di dalam negeri.
Industri Militer Arab Saudi, SAMI, menyatakan bahwa pihaknya berusaha untuk melokalisasi lebih dari 50 persen sektor industri militer di Kerajaan pada tahun 2030.
Tingkat lokalisasi di Arab Saudi sebesar 8 persen di tahun 2020, sementara di tahun 2019 baru mencapai 4 persen.
Industri pertahanan mempekerjakan ribuan orang Saudi, yang memotivasi Riyadh untuk terus mendukung industri militer dan perusahaan domestik lainnya, untuk memastikan kemampuan mereka untuk tumbuh dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Desember lalu, Perusahaan Industri Militer Arab Saudi mengumumkan penyelesaian akuisisi, yang merupakan terbesar di sektor swasta dalam industri militer Kerajaan.
Perusahaan yang dimiliki oleh Public Investment Fund (PIF), menyelesaikan akuisisi Advanced Electronics Company, sehingga menjadi 100 persen milik perusahaan Saudi.
Kerajaan akan berpartisipasi melalui Military Industries Corporation, dalam pameran pertahanan internasional “IDEX 2021”, dari 21 Februari hingga 25 Februari.
Berbagai produk militer inovatif dan sistem pertahanan akan dipamerkan, sebagai sektor bisnis intinya. Di antaranya sistem pertahanan darat, udara, pertahanan elektronik, senjata dan rudal, serta teknologi modern.
Selama dua tahun terakhir, Riyadh telah memberikan peran yang lebih besar bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam industrialisasi militer.
Otoritas Industri Militer di Saudi telah mengidentifikasi tiga jenis izin: manufaktur militer, penyediaan layanan militer, dan penyediaan produk atau layanan militer.
Sejauh ini telah mencapai 38 perusahaan berlisensi. Kemudian ditambah dengan 18 perusahaan baru lainnya pada pertengahan Juni 2020, dengan investasi sebesar $ 2,5 miliar.
Arab Saudi, yang selama bertahun-tahun sangat bergantung pada impor dan merupakan pemboros terbesar ketiga di dunia untuk sektor pertahanan, telah bekerja untuk menjalin kemitraan untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dan bertujuan untuk mengarahkan setengah dari pengeluaran militernya ke sumber-sumber domestik.
Para analis mengatakan bahwa Riyadh bergerak dalam percepatan yang tinggi, untuk menggerakkan industri pertahanan, diandalkan untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.
Tahap baru menerobos bidang ini, memungkinkan lompatan pembangunan raksasa secara berkelanjutan. (*)
Sumber; Saudinesia
Discussion about this post