DIALEKTIS.CO – Pasangan bakal calon (bacalon) wali kota dan wakil wali kota Bontang, Najirah-Aswar optimis bisa mewujudkan program pemberian insentif bagi pengantin baru.
Muhammad Aswar menjelaskan, program bagi-bagi cuan untuk pasangan halal tersebut merupakan bagian dari program unggulan yang disebut 3M (Menikah, Melahirkan dan Meninggal).
Kata politisi Gelora itu, program ini bagian dari upaya mengunakan APBD untuk meningkatkan kebahagiaan warga.
Tunjangan ini akan diberikan bagi pasangan pengantin baru berusia 21-30 tahun. Aswar menekankan, program ini hanya akan menyasar pada pernikahan pertama.
Artinya, bagi mereka yang berstatus duda atau janda yang berencana menikah lagi, kendati masih berusia 21-30 tahun, tidak bisa menerima tunjangan ini. Terlebih yang menjalankan poligami.
Baca juga: Najirah-Aswar Beber Program Kerohanian, Ada Umroh Gratis untuk Masyarakat
Nantinya, pasangan yang bisa klaim tunjangan harus mengikuti bimbingan pra-nikah terlebih dahulu. Nanti ketika sudah menikah dan menerima sertifikat, barulah tunjangan bisa diklaim ke pemerintah.
“Harus ikut bimbingan pernikahan dulu. Pasangan muda diberi pegetahuan tentang rumah tangga yang baik. Diharap dapat menekan potensi perceraian,” ujar Aswar saat mengelar pertemuan bersama warga Loktuan, Kamis (19/9).
Meski begitu, Aswar belum mau mengungkap besaran nominal cuan yang akan digelontorkan. Ia menyebut nantinya akan melalui proses kajian, termasuk menyesuaikan dengan kemapuan anggaran daerah.
Namun, kata Aswar bila mengacu pada besaran APBD yang ada saat ini, ia optimis program ini dapat dijalankan secara optimal.
“APBD saat ini Rp 3,3 Triliun. Angka pernikahan dan kematian di Bontang rata-rata imbang hanya diangka 1000 per-tahun. Masih sangat longgar anggaran kita, sudah saatnya buat warga Bahagia,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Aswar program tunjangan bagi ibu melahirkan. Tunjangan ini akan diberikan kepada ibu yang melahirkan hingga anak ketiga.
Baca juga: Sapa Warga Loktuan, Najirah-Aswar Siap Bagikan Kartu ‘Juara’ Saldo Rp 2 Juta Tiap Siswa
Keberadaan program ini dinilai penting guna mendukung kebutuhan ibu dan anak pasca prosesi melahirkan. Ibu dan anak membutuhkan pemenuhan gizi agar bisa segera recovery dan memastikan pertumbuhan anak sehat.
“Kita ingin mendukung kebutuhan ibu pasca melahirkan, sekaligus upaya mencegah stunting,” bebernya.
Terkahir, program pemberian tunjangan kematian. Seperti yang telah berjalan. Namun, teknis pembayarannya harus dipermudah dan besarannya perlu ditingkatkan.
Tunjangan ini dianggap penting karena umumnya prosesi pemakaman hingga setelahnya membutuhkan dana tak sedikit. Oleh sebab itu, kata Aswar, pemerintah hadir buat mengurangi beban warga. Tunjangan kematian itu nanti diberikan kepada ahli waris. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post