DIALEKTIS.CO – Sejumlah masa yang menamakan diri Masyarakat Bufferzone Menggugat (MBM) menggelar aksi demonstrasi di depan Pintu Masuk PT Pupuk Kalimantan Timur, Kamis (30/6).
Pantauan mereka membawa enam tuntutan. Yakni, transparansi pemberian CSR, pemberian fasilitas cek kesehatan gratis kepada warga bufferzone, sampai pemasangan indikator kualitas udara.
“Pasang indikator di Loktuan, Guntung dan Sidrap,” desak Koordinator Lapangan Yopi Chandra dalam orasinya.
Pendemo ditemui VP Pelayanan Umum Sugeng Suedi. Di hadapan massa, Sugeng menyebut menampung enam tuntutan tersebut.
“Tidak bisa saya jawab sekarang, karena harus dibicarkan dulu,” tuturnya.
Sementara VP Komunikasi Korporat PKT Tommy Johan Agusta menjelaskan pihaknya terus memperkuat komitmen untuk konsisten meningkatkan produktivitas masyarakat maritim di Bontang.
Terutama bagi masyarakat di wilayah Bufferzone tempat pabrik beroperasi. Sebagai perusahaan BUMN yang berorientasi pada keberlanjutan, PKT juga berkomitmen untuk senantiasa menjunjung tinggi prinsip CGC (Good Corporate Governance), termasuk dalam hal transparansi pengembangan program pemberdayaan masyarakat sekitar.
Sebagai perwujudan komitmen tersebut, PKT secara aktif terus menjalankan peranannya sebagai Agen Pembangunan lewat berbagai kegiatan TJSL (CSR) guna mendorong terciptanya kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat yang berkelanjutan di wilayah Bontang.
“Besaran kontribusi, anggaran, dan manfaat yang diberikan kepada masyarakat lewat program TJSL perusahaan juga telah rutin dilaporkan melalui Laporan Tahunan (Annual Report) dan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang telah diaudit, dan dapat diakses oleh publik lewat website resmi perusahaan,” ungkapnya. (*)
Discussion about this post