DIALEKTIS.CO – Anggota DPRD Kota Bontang, Rusli mengapresiasi Pemerintah Kota Bontang yang telah menggelar peringatan hari pangan se-dunia ke 41 di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Kanaan, Bontang Barat, Senin (01/1021) lalu.
Ia berharap hal itu menjadi momentum positif untuk pengembangan pertanian di Kota Bontang.
Menurutnya, jika Pemkot benar-benar serius pada pengembangan pertanian. Langkah awal yang harus dilakukan ialah memperbaiki sistem kerja Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3).
Kata dia, saat ini banyak kelompok tani yang kurang respek dengan kinerja tim penyuluh.
Padahal, seharusnya mereka bisa lebih berinteraksi, serta memberikan bimbingan yang baik kepada petani.
“Harus lebih sering ke lapangan, agar tahu dan faham kondisi,” ujar Rusli.
Selain itu, Rusli menyoroti sejumlah regulasi yang dianggap membingungkan, sehingga berdampak pada minimnya perhatian ke petani.
Politisi Hanura itu berharap, Pemkot segera mengevaluasi sistem ketahanan pangan. Dukungan peningkatan produksi petani penting dilakukan guna mewujudkan cita-cita kemandirian pangan.
“Semoga pimpinan daerah saat ini betul-betul punya program yang baik untuk pertanian,” tutup Rusli.
Terpisah sebelumnya, pada peringatan hari pangan sedunia, Wakil Wali Kota Bontang Najirah meluncurkan Toko Tani Indonesia (TTI) di BPU Kelurahan Kanaan.
Najirah mengajak masyarakat untuk terus mewujudkan pertanian pangan berkelanjutan. Dengan berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dan lingkungan agar dapat bermanfaat bagi masa depan Bontang.
“Hal ini karena pola produksi dan konsumsi pangan yang berdampak pada rusaknya lingkungan dan berakibat akan berkurangnya sumber pangan untuk masyarakat di seluruh dunia,” tuturnya.
Ia menilai, perlu adanya perubahan tindakan dalam mengkonsumsi dan memproduksi pangan.
Sistem pertanian pangan berkelanjutan ini adalah sistem di mana berbagai makanan yang bergizi, seimbang, dan aman tersedia dengan harga yang terjangkau untuk semua orang.
Sistem pertanian pangan berkelanjutan memberikan ketahanan pangan dan nutrisi untuk semua, tanpa mengorbankan basis ekonomi, sosial, dan lingkungan, untuk generasi mendatang.
“Maka, hal ini mengarah pada produksi, nutrisi, lingkungan dan kehidupan yang lebih baik untuk semua,” jelasnya. (Mir/Yud).
Discussion about this post