Dialektis.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan dari masyarakat. Namun, upaya meningkatkan gizi anak bangsa ini justru menimbulkan kasus keracunan massal diberbagai sekolah di beberapa daerah.
Organisasi relawan Presiden Prabowo Subianto, Tim 8 Prabowo menilai ada keanehan. Tingginya kasus keracunan patut diduga adanya unsur kesengajaan. Hal ini tidak boleh dibiarkan, penyebabnya harus diselidiki.
“Saya kira ini banyak kejanggalan. Patut diduga ada unsur kesengajaan yang pada akhirnya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, untuk membangun sebuah narasi bahwa program Presiden Prabowo itu gagal,” tegas Wakil Koordinator Tim 8 Prabowo, Havid Permana.
Mantan aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) itu menegaskan indikasi gangguan jalannya roda pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo ini harus dibongkar.
Ia pun berharap, aparatur penegak hukum untuk melakukan penyelidikan secara profesional dan lebih mendalam.
Menurutnya, kalau masalah ini berlarut-larut. Bahayanya bukan saja ke anak-anak. Tapi juga stabilitas, dan tersendatnya program prioritas yang telah disusun oleh pemeritah.
Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa.
BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus.
“Jadi total catatan kami itu ada sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan,” ungkap Kepala BGN Dadan Hindayana saat konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025) lalu.
Dadan menyampaikan bahwa kasus keracunan disebabkan sejumlah hal, mulai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masih baru, belum terbiasa memasak dalam porsi besar, hingga mengganti supplier bahan baku.
Oleh karenanya, Dadan meminta mitra dapur umum lebih hati-hati. Ia pun menyesalkan kejadian yang masih terjadi, padahal menargetkan nol kasus KLB.
Berikut 4.711 kasus keracunan MBG sejak Januari hingga 22 September 2025 menurut BGN:
Wilayah 1
18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungkupang Sumatera Selatan. Jumlah korban 8 orang.
5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayani Mulya Sumatera Selatan. Jumlah korban 172 orang.
22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Hilir, Riau. Jumlah korban 28 orang.
26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasukan Mataram Baru, Lampung. Jumlah korban 27 orang.
27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Sakti Lemeu Pit, Bengkulu. Jumlah korban 467 orang.
29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung. Jumlah korban 503 orang.
2 September 2025: SPPG Menang Raya Pedamanran. Jumlah korban 76 orang.
Wilayah 2
14 Januari 2025, SPPG Indramayu Sindang Kenanga. Jumlah korban, 6 orang.
16 Januari 2025, SPPG Khusus Kab. Sukoharjo. Jumlah korban 40 Orang.
19 Februari 2025, SPPG Pandeglang Menes. Jumlah korban 480 orang.
14 April 2025, SPPG YAYASAN AL IBRIZ, Kab. Batang. Jumlah korban 28 Orang.
21 April 2025, SPPG Limbangansari, Cianjur. Jumlah korban 254 Orang
21 April 2025, SPPG khusus Karanganyar. Jumlah korban 9 Orang
23 April 2025, SPPG Sleman 1. Jumlah korban 31 orang
28 April 2025, Sleman Berbah Sendangtirto. Jumlah korban 30 orang.
30 April 2025, SPPG Coblong, Kota Bandung. Jumlah korban 320 Orang
1 Mei 2025, SPPG Manggungjaya, Tasikmalaya. Jumlah korban 38 Orang
6 Mei 2025 SPPG, Tanah Sareal Sukadamai. Jumlah korban 223 Orang
29 Juli 2025 SPPG Cangkringan, Jumlah korban 38 Orang
31 Juli 2025, SPPG Kuningan Cilimus. Jumlah korban 35 Orang
31 juli 2025 SPPG, Kulon Progo Wates. Jumlah korban 305 Orang
6 Agustus 2025, SPPG Sukabumi Cilodong, Jumlah korban 15 Orang
12 Agustus 2025, SPPG Sragen, Gemolong. Jumlah korban 196 orang.
13 Agustus 2025, SPPG Sleman, Mlati. Jumlah korban 157 Orang
14 Agustus 2025, SPPG Karawang, Malajaya. Jumlah korban 82 Orang
22 Agustus 2025, SPPG Indramayu, Gabuswetan. Jumlah korban 2 Orang
26 Agustus 2025, SPPG Sleman, Berbah, Jogotirto. Jumlah korban 137 Orang
29 Agustus 2025, SPPG Kalibata. Jumlah korban 3 Orang
2 September 2025, SPPG Serang. Jumlah korban 6 Orang
8 September 2025, SPPG Khusus Koja, Jakarta. Jumlah korban 14 Orang
9 September 2025, SPPG Pamekasan, Tlakan. Jumlah korban 8 Orang
11 September, 2025 SPPG Wonogiri, Wonokarto. Jumlah korban 131 Orang
17 September 2025, SPPG Garut, Kadunggora. Jumlah korban 14 Orang
17 September 2025, SPPG Jatis, Lamongan. Jumlah korban 14 Orang
Wilayah 3
13 Januari 2025: SPPG Nunukan Selatan. Jumlah korban 90 orang.
24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Caile 2. Jumlah korban 4 orang.
27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kepulauan Minasatene. Jumlah korban 7 orang.
23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia. Jumlah korban 7 orang.
22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang, Kelapa Lima Oesapa Barat. Jumlah korban 140 orang.
23 Juli 2025: SPPF Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada. Jumlah korban 65 orang.
30 Juli 2025: SPPG Manokwari, Manokwari Barat Padarni I. Jumlah korban 6 orang.
28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatura Utara. Jumlah korban 20 orang.
3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya. Jumlah korban 9 orang.
17 September 2025: SPPG Sumbawa Empang, Bungaeja 2. Jumlah korban 106 orang.
17 September 2025: SPPG Banggai Kepulauan Tingangkung. Jumlah korban 339 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post