DIALEKTIS.CO – Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Kota Bontang kedatangan ribuan pendatang dari luar daerah. Pemerintah setempat mencatat, sekira 20 ribu-an orang warga baru masuk sejak 2021 hingga 2023.
Wali Kota Bontang, Basri Rase merincikan pada tahun 2021 jumlah pendukuk sejumlah 160 ribu, kemudian melonjak menjadi 189.986 di akhir 2023. Hal ini menjadi bukti Kota Bontang masih menjadi magnet bagi pendatang untuk mencoba peruntungan hidup.
Di sisi lain, Basri mengakui tak sedikit dari warga baru tersebut yang tidak memiliki skill sesuai dengan perkembangan Bontang sebagai kota industri. Ini yang kemudian menjadi sebab penambahan jumlah pengangguran.
Terlihat dari data yang dipaparkan angka pengangguran terbuka di Bontang masih tertinggi di Kaltim. Angkanya berada di 7,74 persen.
“Laju pertumbuhan penduduk meningkat signifikan. Pendatang mengira ketika datang langsung bekerja. Ternyata tidak dan dia masuk sebagai penganggur,” ujar Basri Rase dalam paparannya beberapa waktu lalu.
Basri menyatakan Pemkot tidak mungkin membendung laju pertumbuhan penduduk. Karena secara aturan setiap orang punya hak untuk mengadu nasib di daerah yang dituju.
Semisal ada orang yang ingin pindah hanya tinggal memberikan surat dari daerah asal. Kemudian Disdukcapil bisa langsung menerbitkan KTP baru dan tercatat sebagai warga Bontang.
“Kita tidak bisa melarang untuk orang mau pindah. Kalau mereka memenuhi syarat administrasi bisa langsung diterbitkan KTP Bontang,” ungkapnya.
Dengan pemetaan tantangan kemajuan kota tersebut. Basri meminta jajaranya untuk menyusun program pelatihan kerja yang memadai.
Ia, berharap program ini tepat sasaran sehingga bisa menjadi bekal untuk bersiap masuk dalam bursa kerja.
“Nanti kita buat pelatihan yang tepat sasaran. Jadi bisa mempersiapkan tenaga kerja andal,” pungkasnya. (*) .
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post