DIALEKTIS.CO – Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Sonny Sudiar menilai desas-desus dugaan calon wali kota Pilkada Bontang mengumpulkan jajaran pejabat aparatur sipil negara (ASN), sebagai persoalan etik yang harus diselesaikan.
“Itu hanya soal etika, kenapa bisa sampai terbuka ke publik?. Intinya, mainnya kurang cantik,” kata Sonny kepada wartawan, Kamis (14/11) pagi.
Menurut Sonny, secara umum hal ini sebatas persoalan etik. Di sisi lain, ASN juga memiliki hak pilih. Menentukan pilihan, namun yang tidak diperbolehkan menunjukkan arah keberpihakan.
Wajar jadinya jika publik menduga ada kaitannya dengan netralitas ASN di Pilkada. Terlebih pertemuan itu digelar di masa-masa kampanye.
“Ya itu, kurang cantik. Kok bisa foto pertemuan terpublis ke luar. Karena terpublis, ini bisa jadi ranahnya Bawaslu untuk menelusuri,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sonny menilai potensi cari aman jabatan dari sejumlah petinggi ASN lewat pertemuan dengan pasangan calon bisa saja terjadi.
Baca juga: Beredar Foto Sejumlah ASN Dikumpulkan Paslon, Asisten II Setda Lukman: Basri Kebetulan Lewat
Sebelumnya terpisah, Asisten II Setda Bontang Lukman, menyatakan foto yang ramai beredar grup percakapan WhatsApp dan Facebook, dengan narasi pertemuan ASN untuk mendukung Calon Wali Kota Bontang Basri Rase. Tak lebih hanya pertemuan kelompok motor dan mobil.
Kata dia, mereka memang sering kumpul untuk bakar ayam. Hal ini sekaligus, membenarkan dirinya ada dalam foto yang tengah jadi sorotan publik tersebut.
Di mana dalam foto itu, terlihat sejumlah pihak Dinas, Kabid dan Asisten II Setda Bontang hadir di Cemangi Cafe, Teluk Pandan.
“Itu kelompok motor dan mobil, mereka kumpul bakar-bakar ayam dan mengajak beberapa teman -teman yang memang sering kumpul. Kan biasa hari Minggu termasuk saya,” katanya saat dihubungi wartawan, Senin (11/11/2024) kemarin.
Menurutnya, kedatangan Basri Rase tidak direncanakan, apalagi melakukan pendataan ASN untuk mendukung. Sementara Basri Rase datang setelah mereka bakar-bakar ayam dan bincang-bincang santai.
“Kebetulan kita kumpul mulai jam 8, kami bakar ayam, nah kebetulan juga siang-siang pak Basri Rase lewat, jadi dia datang hanya duduk saja situ,” jelasnya.
Kata dia, Basri Rase juga datang tidak mengunakan atribut kampanye seperti nomor urut, sosialisasi program atau mendata ASN. Di mana dia datang hanya duduk saja.
“Tidak ada itu kita lakukan pendataan ASN, pak Basri Rase hanya duduk sebentar, setelah itu pulang,” tegasnya.
Sementara, saat dikonfirmasi Basri juga membantah adanya narasi yang menyebut dirinya melakukan pendataan terhadap ASN.
“Enggak ada (pengarahan). Kami ngobrol dan diskusi biasa saja, sambil menunggu ikan dibakar,” jelasnya
Adapun dalam topik diskusi, ia sempat menanyakan terkait SILPA. Kemudian berlanjut pada persoalan izin nelayan. Ia juga menuturkan, tidak berada di lokasi tersebut dalam waktu yang lama.
“Tidak sampai satu jam saya di sana. Setelah itu balik dan lanjut menghadiri acara pernikahan,” ujar dia, sambil menunjukkan beberapa foto saat menghadiri kegiatan di hari yang sama kepada media. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post