DIALEKTIS.CO – Event pariwisata Kota Bontang bertajuk Bontang Tourism Festival 2023 yang dijadwalkan menggelar 77 event, mendapat atensi khusus dari anggota DPRD setempat.
Para legislator meminta puluhan kegiatan itu benar-benar digelar dengan maksimal, sehingga dapat meningkatkan geliat ekonomi di Kota Taman.
Hal itu disampaikan dalam rapat kerja bersama Dispopar dan Organisasi Mitra Pariwisata diantaranya PHRI, HPI, MASATA dan Forum Pokdarwis.
Ketua Komisi II DPRD Rustam HS berharap 77 event ini dapat menjadi sarana membangun soliditas dan kebersamaan antar organisasi mitra pariwisata yang ada di Kota Bontang.
“Saya harap event ini mampu mengajak partisipasi masyarakat secara aktif,” ujarnya.
Senada, anggota DPRD Bakhtiar Wakkang menambahkan dari aspek publikasi deretan event tersebut harus dikelola maksimal. Sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk berdatangan.
“Gunakan TV Nasional. Pemasaran pariwisata Kota Bontang harus dapat lebih dikenal luas, untuk menarik minat wisatawan untuk berdatangan,” tuturnya.
Menurutnya branding Bontang sebagai Kota Pariwisata dan Sentra UMKM yang menjadi etalase pariwisata Kaltim harus dilakukan dengan serius sehingga benar-benar berdampak pada geliat ekonomi masyarakat.
Kepala Dispopar Kota Bontang, Ahmad Aznem puluhan event pariwisata 2023 ini merupakan semangat, konsep dan aksi serta atraksi bersama meningkatkan potensi pariwisata.
“Semua komponen dari mulai pemerintah, swasta, komunitas dan berbagai elemen masyarakat akan dilibatkan,” kata Aznem.
Kata dia, “Energy of Bontang #sinergyandcollaboration” yang menjadi branding pariwisata Bontang harus diaktualisasikan bersama asosiasi mitra pariwisata.
Diketahui, Bontang Tourism Festival 2023 berisi rangkuman potensi Bontang, mulai seni dan budaya, kekayaan alam dan kreativitas rakyat, yang mengusung 77 event.
Sementara, Ketua Masyarakat Sadar Wisata Kota Bontang (MASATA) Eko Satrya menyampaikan pemasaran pariwisata bukan sebatas produksi konten. Bukan pula menghambur-hamburan keuangan daerah untuk belanja iklan dan sekadar promosi.
Kata dia, ketika datang ke suatu daerah untuk berwisata, mereka ingin waktu yang efektif dan harga yang tentunya terjangkau dan mendapat kepuasan dari pelayanan dan juga suasana saat berwisata.
“Kegiatan pemasaran pariwisata Kota Bontang harus memiliki sebuah sistem yang utuh, bukan sekadar menjual item melalui iklan atau promosi saja.
Pemasaran pariwisata adalah proses yang berkelanjutan, bukan pengulangan-pengulangan yang hanya menghabiskan anggaran,” ucapnya.
Baginya, pemasaran bukan sekadar promosi dan iklan saja. Kalau hanya sekadar pengulangan, dan anggaran yang dihabiskan tidak sebanding dengan target yang hendak dicapai, harus dievaluasi. Target dari pemasaran pariwisata tak lain adalah peningkatan PAD. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post