POLEMIK terkait Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Pelabuhan Loktuan Kota Bontang akhirnya menemui titik terang penyelesaian. Usai Ketua DPW ALFI Kaltim Faisal Tola memutuskan mengambil alih sementara mandat kepengurusan ALFI Bontang.
“Nanti mandat ulang. Saya tadi langsung ambil kebijakan ambil alih, karena tadi ini sempat memanas. Ngak papa hak patennya juga memang ada di saya,” kata Faisal Tola, Selasa (9/6).
Meski begitu, mantan anggota DPRD Kota Balikpapan itu menegaskan oprasional jasa pengurusan transpotasi (JPT) di Kota Bontang dapat terus berjalan. Para pengusaha diminta untuk berkoordinasi langsung dengan DPW ALFI Kaltim.
Kata dia, ALFI bersikap terbuka siapapun bebas berusaha. Ia menekankan selama dokumen perusahaan memenuhi persyaratan pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi keaggotaan. Terlebih saat pemberlakuan new normal, semuanya harus bekerjasama memulihkan ekonomi.
“Kita buka keran itu selebar-lebarnya,” terangnya.
Baca juga: Bantah Monopoli JPT, Ketua ALFI Bontang Siap Buka-bukaan Saat RDP
Sementara, Kepala Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bontang Mukhlish Tohepaly menyatakan oprasional Pelabuhan Loktuan akan tetap berjalan seperti biasanya. Ia pun mendukung langkah DPW ALFI mengambil alih sementara rekomendasi JPT.
“Silahkan saja urus rekomendasinya di DPW ALFI,” ujarnya.
Sekedar diketahui, kesepakatan ini diambil saat DPRD Bontang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama KSOP, Dishub, DPW ALFI Kaltim, dan Pengusaha JPT.
RDP digelar menyusul aduan tujuh JPT meminta difasilitasi DPRD sebab mereka merasa dipersulit untuk menjadi keanggotan ALFI, sementara Ketua ALFI Bontang membantah telah melakukan tindakan menghalang-halangi aktivitas JPT di Pelabuhan Loktuan. (Yud/DT).
Discussion about this post